Nasional

Gudang Kopdes Merah Putih Siap Bangkitkan Ekonomi Desa

Gudang Kopdes Merah Putih Siap Bangkitkan Ekonomi Desa
Prabowo bangun 80.000 gudang dan truk koperasi desa untuk atasi hasil panen mubazir dan dorong perputaran ekonomi desa.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Prabowo Subianto tengah mempersiapkan gebrakan besar dalam pembangunan ekonomi pedesaan lewat program Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes).

Dalam pidatonya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat (2/5), Prabowo menegaskan bahwa setiap desa di Indonesia akan memiliki fasilitas penyimpanan hasil panen berupa kamar pendingin atau cold storage.

Sponsor
Sponsor

Langkah ini ditujukan untuk mengatasi kerugian akibat panen yang tidak bisa segera dikirim ke pasar. “Dalam tiga sampai empat bulan ke depan, kita akan mulai membangun gudang koperasi di 80.000 desa. Tidak akan ada lagi panen yang mubazir, tidak rusak karena terlambat dikirim,” ujar Prabowo dengan nada optimis.

Truk Desa untuk Distribusi dan Pasokan Kebutuhan

Tak hanya cold storage, Prabowo juga memastikan bahwa setiap Kopdes akan dilengkapi minimal satu unit truk untuk mendukung distribusi hasil pertanian dan suplai logistik ke desa.

“Begitu panen, bisa langsung dikirim ke penggilingan padi, ke Bulog, dan dari kota bisa membawa bahan kebutuhan ke desa-desa,” lanjut Prabowo. Dengan skema ini, akan tersedia 80.000 truk yang tersebar di seluruh wilayah, membentuk sistem logistik mikro di tingkat desa.

Pendanaan Lewat Skema Kredit Himbara

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan bahwa pembiayaan program ini akan menggunakan pinjaman dari perbankan milik negara yang tergabung dalam Himbara.

“Dana Kopdes berasal dari pinjaman Himbara, plafonnya antara Rp 4 miliar sampai Rp 5 miliar, tergantung kebutuhan masing-masing,” ungkap Zulhas dalam konferensi pers pada hari yang sama.

Menurutnya, proses pinjaman dilakukan melalui mekanisme perbankan reguler dengan pengawasan dan verifikasi yang ketat. Skema ini memberikan fleksibilitas kepada desa untuk membentuk Kopdes baru, memanfaatkan koperasi yang sudah ada, atau menggabungkan beberapa koperasi.

Relasi Kopdes dan Bumdes diatur Desa

Kaitan antara Kopdes Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) akan ditentukan oleh masyarakat desa masing-masing melalui musyawarah desa khusus (musdessus).

“Desa yang memutuskan apakah Bumdes akan menjadi Kopdes, atau justru bagian dari Kopdes. Itu tergantung kebijakan lokal,” jelas Zulhas.

Dampak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja

Zulhas memperkirakan bahwa kehadiran Kopdes Merah Putih dapat menyerap hingga dua juta tenaga kerja pedesaan. Selain menggerakkan ekonomi lokal, program ini juga diharapkan mampu memutus praktik tengkulak dan rentenir yang selama ini menjerat petani dan masyarakat desa.

Saat ini, sekitar 5.000 unit Kopdes telah terbentuk sebagai tahap awal program.

Potensi Keuntungan dan Perputaran Uang Desa

Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, menyebutkan bahwa potensi pendapatan Kopdes bisa mencapai Rp 1 miliar per tahun.

“Pengawasan akan dilakukan secara ketat, layaknya proses pinjaman bank. Dana harus dikembalikan oleh Kopdes itu sendiri, dengan pengawasan dan verifikasi sesuai standar perbankan,” tegas Budi.

Ia juga menyoroti dampak makroekonomi dari program ini, memperkirakan bahwa perputaran uang di desa bisa mencapai Rp 2.000 triliun. “Kami ingin program ini kredibel dan berdampak jangka panjang, maka kehati-hatian menjadi kunci,” ujarnya.

Dengan pembangunan infrastruktur koperasi desa secara besar-besaran dan sistem pembiayaan terstruktur, program Kopdes Merah Putih digadang menjadi tulang punggung transformasi ekonomi desa ke arah yang lebih mandiri dan produktif.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Exit mobile version