Ekonomi

Konsumsi Domestik Masih Jadi Andalan Ekonomi RI 2025

Konsumsi Domestik Masih Jadi Andalan Ekonomi RI 2025
Konsumsi rumah tangga menyumbang 54% PDB Indonesia. Pemerintah optimistis dorong pertumbuhan lewat belanja domestik dan target investasi Rp1.905 triliun.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Pemerintah menegaskan bahwa konsumsi domestik tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2025.

Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menyatakan bahwa konsumsi rumah tangga saat ini menjadi komponen dominan dalam struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Sponsor
Sponsor

Kontribusi Konsumsi Terhadap PDB

Rosan mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga menyumbang 54% terhadap total PDB. Angka ini menjadikan konsumsi domestik sebagai penopang utama ekonomi Indonesia.

“Dengan komposisi sebesar itu, konsumsi masyarakat harus terus dijaga agar roda ekonomi tetap bergerak,” ujar Rosan kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).

Pemerintah, kata Rosan, menargetkan realisasi investasi sebesar Rp1.905 triliun untuk tahun 2025. Secara kumulatif, target investasi hingga 2029 dipatok mencapai Rp13.032 triliun.

Investasi ini diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, tetapi juga menjadi katalis utama pertumbuhan jangka panjang.

Peran Mobilitas dan Sektor Wisata

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, konsumsi rumah tangga tetap menjadi komponen pengeluaran terbesar.

Peningkatan aktivitas ekonomi, termasuk naiknya jumlah penumpang transportasi rel, laut, dan udara, turut mencerminkan membaiknya mobilitas masyarakat.

“Pertumbuhan konsumsi juga terlihat dari meningkatnya belanja di sektor restoran dan hotel, terutama selama libur sekolah dan perayaan keagamaan,” ujar Amalia.

Peningkatan ini menurutnya adalah sinyal kuat ketahanan konsumsi dalam negeri di tengah berbagai tantangan ekonomi global.

UMKM dan Stabilitas Permintaan

Fokus pemerintah untuk memperkuat sisi permintaan terus diperkuat melalui dukungan terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Melalui kebijakan fiskal dan insentif lainnya, pemerintah berharap dapat menjaga daya beli masyarakat dan memperluas basis konsumsi dalam negeri secara berkelanjutan.

“Penguatan konsumsi domestik adalah strategi yang paling realistis saat ini untuk memastikan ekonomi tetap tumbuh meski dunia sedang diliputi ketidakpastian,” ujar Rosan.

Peran Kelas Menengah dan Atas

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan pentingnya menjaga konsumsi kelompok menengah dan atas. Ia mencatat bahwa sekitar 70% konsumsi domestik ditopang oleh dua segmen ini.

“Kelas menengah dan atas memainkan peran strategis dalam menjaga belanja tetap tinggi. Inilah yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,03% pada 2024,” jelas Anindya.

Stimulus Pemerintah Dorong Konsumsi

Sebagai respons terhadap tantangan global dan ancaman perlambatan, pemerintah telah meluncurkan berbagai program stimulus pada awal 2025. Program tersebut meliputi diskon tiket pesawat, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025, EPIC Sales, program BINA Diskon, serta langkah stabilisasi harga pangan.

Seluruh program ini diharapkan mampu mengakselerasi belanja masyarakat dan menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun. Pemerintah menegaskan bahwa fokus pada konsumsi dalam negeri adalah kunci stabilitas dan pemulihan ekonomi jangka panjang.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Exit mobile version