Geser kebawah untuk baca artikel
Nasional

Presiden Prabowo Bawa Pulang Banyak Kerja Sama Strategis

×

Presiden Prabowo Bawa Pulang Banyak Kerja Sama Strategis

Sebarkan artikel ini
Presiden Prabowo Bawa Pulang Banyak Kerja Sama Strategis
Kunjungan Presiden Prabowo ke Timur Tengah dan Turki hasilkan perjanjian strategis di sektor energi, pertahanan, ekonomi, dan investasi.

Kunjungan maraton ini menunjukkan arah baru kebijakan luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Prabowo Subianto. Fokus pada diplomasi ekonomi, pertahanan strategis, dan keberlanjutan sosial-ekologis menjadi poros utama.

Dengan total lebih dari 15 kesepakatan G2G dan B2B, lawatan ini tak sekadar simbolis, melainkan konkret dan progresif.

Sponsor
Sponsor

Presiden Prabowo menekankan bahwa kerja sama ini harus segera ditindaklanjuti, dengan mengedepankan tata kelola transparan dan kebermanfaatan jangka panjang untuk perekonomian dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Siapkan Diplomasi Hadapi Tarif Resiprokal AS 32%

Relevansi Strategis Lawatan Kawasan

Lawatan Presiden Prabowo ke kawasan Timur Tengah dan Turki memiliki arti strategis bagi politik luar negeri Indonesia yang tengah memperkuat posisi sebagai mitra global dengan pendekatan multilateral.

Kunjungan ini juga mencerminkan kesinambungan arah diplomasi ekonomi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor, menarik investasi jangka panjang, serta memperkuat aliansi dalam sektor pertahanan dan keamanan kawasan.

Dari aspek geopolitik, keterlibatan aktif Indonesia dalam dialog bilateral dengan negara-negara seperti Mesir, Qatar, dan Turki mencerminkan upaya pemerintah memperluas jaringan mitra strategis di luar poros tradisional seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, atau Tiongkok.

Diplomasi Ekonomi dan Transfer Teknologi

Dalam konteks kerja sama ekonomi, kehadiran Presiden Prabowo secara langsung dalam sejumlah seremoni penandatanganan kesepakatan menjadi sinyal kuat bagi mitra internasional bahwa Indonesia siap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara.

Penandatanganan kerja sama PLTS Terapung Jatigede dengan MASDAR dari Abu Dhabi, misalnya, menjadi simbol integrasi kepentingan investasi dengan transisi energi hijau nasional. Hal ini menunjukkan pendekatan diplomatik baru yang menyatukan bisnis, teknologi, dan keberlanjutan.

Di sisi lain, keterlibatan PT Pindad dalam perjanjian dengan perusahaan Uni Emirat Arab membuka peluang besar transfer teknologi dalam industri pertahanan domestik yang selama ini bergantung pada produk impor.

Penguatan Posisi di Organisasi Global

Kunjungan ke Doha dan penandatanganan Dialog Strategis dengan Qatar juga mencerminkan niatan Indonesia untuk memainkan peran lebih aktif dalam forum ekonomi dan organisasi internasional seperti Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan G20.

Pernyataan Presiden Prabowo mengenai potensi investasi US$ 2 miliar dari Qatar melalui Danantara menunjukkan bahwa Indonesia mulai bergerak lebih agresif dalam menarik dana investasi pemerintah (sovereign wealth fund) dari negara-negara kaya sumber daya.

Jika dimanfaatkan optimal, pendanaan tersebut dapat diarahkan pada sektor produktif seperti infrastruktur energi, manufaktur berorientasi ekspor, serta pengembangan hilirisasi mineral strategis.

Signifikansi Kemitraan Kebudayaan dan Pendidikan

Selain aspek ekonomi dan pertahanan, Prabowo juga menekankan pentingnya kerja sama budaya dan pendidikan dalam mendukung diplomasi jangka panjang yang membumi.

Penandatanganan nota kesepahaman dengan Turki dan Yordania dalam bidang pendidikan tinggi, keagamaan, serta wakaf adalah bagian dari soft power Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim terbesar di dunia.

Hal ini sekaligus memperkuat misi Indonesia dalam menyebarluaskan Islam moderat dan menjalin solidaritas antarnegara Muslim berbasis nilai toleransi, kemajuan, dan perdamaian global.

Konteks Politik Domestik dan Harapan Global

Lawatan Prabowo yang dilakukan hanya beberapa bulan setelah pemilu 2024 juga menjadi momentum penting untuk memperkenalkan visi pemerintahan baru kepada mitra luar negeri, sekaligus membuktikan transisi kekuasaan berjalan lancar dan stabil.

Di mata mitra luar negeri, stabilitas politik domestik adalah faktor kunci dalam pengambilan keputusan investasi dan kerja sama jangka panjang.

Dengan membawa pulang beragam perjanjian, Presiden Prabowo memperkuat pesan bahwa Indonesia siap menjadi mitra yang kredibel, kuat secara ekonomi, terbuka terhadap kolaborasi teknologi, dan konsisten dalam memperjuangkan kepentingan kawasan secara damai.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru