AmerikaHeadlineInternasional

Tesla Diguncang Isu Suksesi CEO, Elon Musk Bereaksi Keras

Tesla Diguncang Isu Suksesi CEO, Elon Musk Bereaksi Keras
Tesla dikabarkan tengah mempertimbangkan pengganti Elon Musk sebagai CEO. Musk langsung membantah keras laporan yang dirilis Wall Street Journal.

JAKARTA, NusantaraOfficial.com – Ketegangan mencuat di tubuh Tesla menyusul laporan Wall Street Journal (WSJ) yang mengklaim dewan direksi perusahaan sedang menjajaki opsi suksesi kepemimpinan, termasuk mencari sosok pengganti Elon Musk sebagai CEO.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa sejumlah anggota dewan telah menghubungi firma pencarian eksekutif untuk memulai proses formal rekrutmen.

Sponsor
Sponsor

Informasi ini mencuat di tengah tekanan pasar terhadap performa saham Tesla dan kekhawatiran investor mengenai perhatian Musk yang dianggap mulai teralihkan ke isu-isu politik di Amerika Serikat.

Isu Fokus dan Komitmen Musk Picu Kekhawatiran

Mengutip laporan dari electrive, langkah dewan ini didorong oleh dua faktor utama: pelemahan saham Tesla yang cukup tajam dan ketidakpuasan pemegang saham terhadap keterlibatan Musk dalam urusan politik, terutama terkait Gedung Putih.

Baca Juga: Harga Minyak Melemah, Pasar Waspadai Sanksi Iran & OPEC+

Beberapa direktur disebut meminta Musk untuk menunjukkan komitmen lebih besar terhadap Tesla, bahkan menyarankan agar ia menyampaikan hal tersebut secara terbuka. Permintaan ini sempat dijawab Musk dalam sebuah conference call usai pengumuman kinerja keuangan kuartal pertama.

Meski demikian, WSJ menekankan bahwa mereka belum bisa memastikan status terkini dari proses perencanaan suksesi ini. Informasi yang diperoleh berasal dari sumber-sumber yang mengetahui jalannya diskusi internal dewan Tesla.

Respons Tegas Tesla dan Musk

Tak lama setelah berita WSJ tersebar luas, Tesla merilis klarifikasi resmi. Robyn Denholm, Ketua Dewan Direksi Tesla, menepis laporan tersebut melalui unggahan di media sosial. Ia menegaskan bahwa Elon Musk tetap menjabat sebagai CEO dan bahwa dewan memiliki keyakinan penuh terhadap kepemimpinannya.

Baca Juga: Xi Jinping Desak CEO Global Lindungi Rantai Pasokan Dunia

Tesla juga menyebut bahwa bantahan ini sudah disampaikan ke media sebelum WSJ menerbitkan artikelnya. Pernyataan ini memperkuat posisi perusahaan dalam menolak tuduhan adanya rencana pencarian pengganti Musk.

Elon Musk pun turun tangan secara langsung. Lewat akun media sosial X (dulu Twitter), ia menulis dengan nada keras, menyebut tindakan WSJ sebagai pelanggaran etika serius.

“Merupakan pelanggaran etika yang SANGAT BURUK bagi @WSJ untuk menerbitkan ARTIKEL PALSU yang DENGAN SENGAJA dan gagal menyertakan bantahan yang jelas dari dewan direksi Tesla sebelumnya!” tegasnya.

Klarifikasi Media dan Polemik yang Berlanjut

Merespons bantahan tersebut, Wall Street Journal menyatakan bahwa mereka tidak menerima pernyataan resmi apa pun dari Tesla sebelum artikel diterbitkan. WSJ juga mengakui bahwa klarifikasi baru muncul beberapa jam setelah artikel tayang.

Baca Juga: Miliarder Dunia Rugi Rp3.480 Triliun Akibat Tarif Impor AS

Ketegangan antara Tesla, Elon Musk, dan media kini memunculkan spekulasi baru tentang arah kepemimpinan perusahaan kendaraan listrik terbesar dunia ini.

Sementara para pemegang saham menanti kejelasan, percikan isu ini menambah dinamika dalam narasi bisnis Tesla yang selama ini identik dengan sosok Musk.

Ikuti media sosial kami untuk update terbaru

Exit mobile version